Sabtu, 03 Desember 2016

Negosiasi & Konflik



hallo semua apa kabar? semoga sehat selalu yaa. pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai apa itu negosiasi dan konflik. baiklah langsung saja. check it out

Definisi negosiasi secara formal dapat diartikan sebagai suatu bentuk pertemuan bisnis antara dua pihak atau lebih untuk mencapai suatu kesepakatan bisnis. Negosiasi merupakan perundingan antara dua pihak dimana didalamnya terdapat proses memberi, menerima, dan tawar menawar. Selain itu negosiasi juga merupakan ijab kabul dari sebuah proses interaksi yang dilakukan oleh kedua belah pihak untuk saling memberi dan menerima atas sesuatu yang ditentukan dengan kesepakatan bersama. adapun tujuan negosiasi adalah :

  1. Untuk mendapatkan atau mencapai kata sepakat yang mengandung kesamaan persepsi, saling pengertian dan persetujuan.
  2. Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi bersama.
  3. Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi saling menguntungkan dimana masing-masing pihak merasa menang akan tetapi point ini saya anggap kurang tepat karena biasanya antara kedua belah pihak akan menurunkan kualitas derajat nya untuk mendapatkan hasil dari sebuah negosiasi tersebut.

Selain mempunyai tujuan, negosiasi juga mempunyai manfaat. Manfaat yang diperoleh dari sebuah proses negosiasi antara lain adalah :
  1. Untuk mendapatkan atau menciptakan jalinan kerja sama antar kedua belah pihak atau lebih untuk melakukan suatu kegiatan atau usaha bersama atas dasar saling pengertian. Dengan terjalinnya kerjasama antar kedua belah pihak inilah maka tercipta sebuah kesepakatan yang saling terkait, sehingga mencapai tujuan.
  2. contoh dalam sebuah perusahaan, sebuah proses negosiasi akan memberikan manfaat untuk menjalin hubungan bisnis yang lebih luas dan juga untuk mengembangkan pasar, yang diharapkan memberikan peningkatan penjualan. Proses negosiasi bisnis juga akan menghasilkan harga yang lebih baik dan efisiens, yang memberikan keuntungan yang lebih besar. Dalam jangka panjang hal ini akan memberikan kemajuan dari sebuah perusahaan.                                
Konfrontasi tidak diperlukan dalam negosiasi. namun kenyataannya, negosiasi yang efektif dicirikan dengan pihak-pihak yang bekerjasama untuk mendapatkan solusi, daripada masing-masing pihak berupaya memenangkan kontes keinginan. Selalu diingat bahwa sikap yang anda tunjukkan pada saat negosiasi (msl. keras, korporatif) akan menentukan proses dalam interaksi. berikut hal-hal yang harus dipahami dalam proses negosiasi.

Mencoba Menang Dengan Berbagai Cara.
Jika anda "menang" maka harus ada yang kalah, dan akan menciptakan situasi yang kian sulit. Perspektif terbaik dalam negosiasi adalah mencoba untuk menemukan solusi dimana kedua pihak"menang" . Jangan melihat negosiasi sebagai kontes yang harus dimenangkan.

Jangan mudah emosional
Adalah hal yang wajar menjadi emosional pada saat melakukan negosiasi yang penting. Namun, semakin kita emosional, semakin kita kurang membangun negosiasi yang konstruktif. Sangat penting untuk menjaga kendali.

Harus mencoba memahami orang lain
Karena kita mencoba menemukan solusi yang dapat diterima kedua belah pihak, kita perlu memahami kebutuhan dan keinginan orang lain . Jika kita tidak tahu kebutuhan atau keinginan orang lain, kita tidak dapat melakukan negosiasi dengan baik. Yang sering terjadi, ketika kita mencoba mencari tahu tentang seseorang, yang kita temukan adalah ketidaksetujuan yang tidak signifikan.

Jangan fokus pada kepribadian seseorang, tapi isu.
Biasanya, dengan orang yang tidak begitu kita sukai, kita cenderung menganggap betapa sulitnya orang tersebut. Ketika hal tersebut terjadi, negosiasi yang efektif tidak mungkin dilakukan. Maka penting untuk berpegang pada isu, dan menyingkirkan rasa suka atau tidak suka pada individu.dan ini yang dikatakan profesional

Jangan Menyalahkan orang lain
Pada konflik atau negosiasi, masing-masing pihak memberikan kontribusi, yang menjadikannya lebih baik atau buruk. Jika anda menyalahkan orang lain karena kesulitan yang dibuat, anda akan menciptakan situasi kemarahan. Jika anda bertanggung jawab terhadap masalah, anda menciptakan semangat kerja sama.

Menyatakan kebutuhan anda
Orang lain perlu tahu apa yang anda butuhkan. Penting untuk tidak hanya menyatakan apa yang anda butuhkan namun juga mengapa anda membutuhkannya.sehingga jelas dan mereka akan mengerti keadaan anda dalam masalah tersebut.

jadi kesimpulannya adalah negosiasi adalah proses yang kompleks namun bermanfaat untuk dikuasai. Jika kita tetap ingat bahwa kita bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan negosiasi, dan jika kita mengikuti tip diatas, maka proses negosiasi akan menjadi semakin mudah.
INGAT sebenarnya kata win win solution itu pada kenyataannya tidak sangat mendasar, karena tidak ada antara kedua belah pihak yang akan menang dalam sebuah negosiasi melainkan kedua belah pihak tersebut harus menurunkan derajatnya untuk mencapai sebuah tujuan dalam negosiasi.

nahh jika kita berbicara mengenai konflik dalam sebuah negosiasi, dalam bernegosiasi memang berpotensi untuk memicu terjadinya konflik, jika masing-masing pihak tidak mampu untuk mengendalikan diri. Terdapat 5 penyebab terjadinya konflik yaitu :

1.    Salah satu pihak atau lebih menolak untuk beranjak atau bergerak dari posisi awal. Misal : dalam posisi awal ada 2 pihak yang setuju dan 2 pihak yang tidak maka ditahapan berikutnya paling tidak salah satu yang tidak setuju menjadi setuju. Jika hal ini terjadi maka negosiasi akan semangin mudah dilaksanakan, namun jika keduanya bersikeras tidak setuju dan tidak membuka ruang / opsi untuk tercapainya kesepahaman, maka konflik akan terjadi.

2.    Lebih fokus pada orang atau personil negosiator dan posisi dari pada masalah yang dibicarakan.  Misal : Sosok negosiator yang dikirim perusahaan adalah seorang yang dikenal anarkhis dengan pekerja. Maka diawal negosiasi dengan serikat pekerja pihak pekerja mesti akan melakukan penolakan, jadi hal ini malah akan menjadi permasalahan tambahan yang dibahas diawal proses negosiasi.

3.    Adanya agenda tersembunyi atau rasa saling tidak percaya terhadap motivasi pihak lawan. Untuk itu diawal telah disebutkan masing-masing negosiator harus memiliki kepercayaan bahwa negosiasi dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada diantara pihak – pihak yang memiliki masalah.

4.    Manipulasi dan prilaku agresif terhadap salah satu pihak atau lebih. Anggota tim negosiasi hendaknya tidak memperlihatkan sikap berpihak yang berlebihan terhadap salah satu atau lebih pihak yang memiliki pendapat / persepsi yang sama dengan tim mereka. Misalnya dengan mengulang-ulang kalimat untuk memojokan tim yang tidak sepakat atau beda persepsi.

5.    Keinginan untuk menang tanpa peduli apapun resikonya. Sangat wajar bila anggota tim negosiasi merasa bangga jika berhasil memenangkan perundingan. Namun hal ini akan terasa tidak berarti apapun jika dalam proses negosiasi terjadi intimidasi terhadap anggota tim negosiasi dari pihak lain. Misal : Dalam perselisihan antara pihak perusahaan dan pekerja. Tim negosiasi perusahaan mengancam akan memecat tim negosiator dari pihak pekerja jika tidak mau menerima opsi dari perusahaan.

6.    Adanya campur tangan / intervensi pihak ketiga. Misal : Jika negosiasi hanya dilakukan oleh 2 pihak yang bertikai seperti pekerja dan perusahaan bisanya sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja pihak pemerintah akan masuk menjadi pihak penengah, namun sering kali pihak ketiga berpihak pada pemilik modal dan merugikan pekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar