
Hello semua! Apakabar?
Semoga teman teman yang membaca selalu diberi kesehatan &
rezeki oleh Tuhan yang maha esa dan dapat menjalankan aktifitas seperti
biasanya. Hari ini saya akan membahas mengenai ilmu psikologi pelayanan
khususnya di bidang jasa hospitallity dan tourism. Tapi sebelumnya teman teman
udah pada tahu belum mengenai psikologi? Baiklah kalo ada yang belum tau saya
akan menjelaskan nya secara singkat mengenai apa itu psikologi.
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan
yang mempelajari mengenai perilaku-perilaku serta fungsi mental manusia secara
ilmiah. Sebagai makhluk sosial kita perlu yang namanya berinteraksi dengan
seseorang atau kelompok dimana dalam hubungan tersebut terdapat berbagai macam
tingkah laku, expresi dan kepribadian seseorang. Sehingga kita harus
mempelajari dan mengetahui diri kita seperti apa terlebih dahulu supaya dapat
berinteraksi dan berkomunikasi dengan lancar dan baik terhadap seseorang atau
dengan kelompok. Dalam dunia pariwisata, pekerja yang terlibat harus mengetahui
seperti apa jenis dan karakter tamu yang akan dihadapinya karena hal ini sangat
krusial yang menyangkut dengan kenyamanan tamu atau pelanggan tersebut. sehingga
pelayanan pun dapat tersampaikan dengan baik. Maksud Pelayanan itu sendiri adalah suatu proses yang
menyediakan apa yang dibutuhkan & diperlukan orang lain (tamu). Jika berbicara
tentang pelayanan pasti akan terlintas dipikiran teman-teman bagaimana kita
dilayani oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan kita. Sehingga akan membuat kita
nyaman dan merasa di perhatikan. Oleh sebab itu pelayanan mempunyai unsur behaviourism
dimana staff atau si pelayan harus mempunyai tingkah laku yang sesuai dan bahkan
lebih untuk memberikan service atau layanan yang memuaskan terhadap kebutuhan
tamu tersebut.
Ilmu psikologi
mempunyai bermacam-macam cabang seperti yang saya pelajari yaitu :
1. Psikofalisis, yaitu suatu prilaku
manusia yang terbentuk dari gabungan ID dan super ego. Apa itu ID? ID adalah
keinginan yang muncul dari dalam diri seseorang itu sendiri yang lebih cendrung
dalam kesenangan ( pleasure) namun keinginan ini berhadapan serta bertentangan
dengan superego yaitu norma-norma yang ada dan berlaku ditengah tengah
masyarakat.
2. Psikologi humanistic, yaitu disebut
juga dengan nama psikologi kemanusiaan adalah suatu pendekatan yang multifaset
terhadap pengalaman dan tingkah laku manusia, yang memusatkan perhatian pada
keunikan dan aktualisasi diri manusia itu sendiri. Ada beberapa unsur yang
menjadikan seseorang menjadi manusia yang berjiwa sehat yaitu true self, self
concept dan ideal self dapat menyatu.
Ø True self adalah apa yang ada dan
nampak nyata di diri seseorang tersebut dan tidak dibuat buat
Ø Self concept, yaitu hasil dari apa
yang dia pikirkan yang menjadi sebuah dasar untuk membentuk konsep dia sendiri.
Ø Ideal self adalah ide ide yang timbul
akibat dari percampuran true self dan self concept yang mana akan membuat orang
tersebut untuk dapat mengambil keputusan dan menciptakan ide ide sendiri.
3. Psikologi koqnitif adalah sebuah
bidang studi tentang bagaimana manusia memahami, belajar, mengingat dan
berfikir tentang suatu informasi. Seorang psikolog koqnitif mempelajari
bagaimana manusia memahami beragam bentuk. Mengapa kita bisa mengingat beberapa
hal namun juga bisa lupa terhadap hal lain. Ini timbul juga timbul dari
kepribadian yang mana didalamnya terdapat kumpulan sifat-sifat dan karakter.
4. Psikologis behaviourism adalah adalah teori perkembangan perilaku, yang dapat diukur, diamati dan
dihasilkan oleh respons pelajar terhadap rangsangan. Tanggapan terhadap
rangsangan dapat diperkuat dengan umpan balik positif atau negatif terhadap
perilaku kondisi yang diinginkan.
Nahh sekarang teman-teman sudah pada
tahu kan beberapa cabang pelajaran psikologi. Namun saya juga mau ngeshare
bahwa kepribadian seseorang itu timbul
20% asli dari genetik/ keturunan dan 80% pengaruh lingkungan. Sehingga pengaruh
lingkungan lah yang akan mempengaruhi tumbuh kembang prilaku seseorang. Jika lingkungan
nya baik pasti akan terbawa baik namun jika lingkungan seseorang tersebut jelek
maka akan secara otomatis terkontaminasi
secara tidak langsung terhadapat kepribadiannya.
Jika teman-teman semua belum
mengetahui diri teman-teman secara maksimal, disini saya akan memberikan
petunjuk yang bisa menjadi patokan bagi teman-teman untuk menilai diri
teman-teman sendiri atau untuk menilai kepribadian orang lain.
1. Energi .
Seseorang pasti memiliki sumber
energi yang jika kita perhatikan lagi yaitu terbagi dua. Yaitu energi yang
berasal dari dalam dirinya sendiri yang disebut inner (extrofet) dan energi yang
bersumber dari lingkungan,seseorang,teman, luar dirinya secara pribadi yang
kita sebut outer (extrofet) dimana ini akan mempengaruhi mood seseorang untuk melakukan aktifas-aktifitas karena
mendapatkan sumber energi (semangat) baik dari dalam dirinya sendiri atau dari
orang lain.
Contoh : Si A memiliki masalah
keluarga yang membuat nya sering melamum dan masalah ini membuat prestasi di sekola
nya menjadi menurun, namun suatu ketika dia melamun didepan jalan dan melihat
seorang pemulung lagi mengumpulkan sampah. Dia sontak berpikir bahwa yang
dilakukan nya adalah salah, dengan melamun tidak dapat menyelesaikan masalah
dan akan membuat prestasi disekolah nya menjadi menurun. Sehingga dia mempunyai
energi dan semangat yang tumbuh dari dalam diri sendiri karena melihat pemulung
tersebut. Contoh ini adalah bentuk energi dari dalam yang kita sebut introfet.
Contoh : si B mempunyai masalah
dengan kekasihnya dan dia sering nangis dan tidak mempunyai harapan, suatu
ketika teman si B memberikan motivasi dan semangat bahwa yang dilakukannya itu
salah jika terus menerus seperti itu, sehingga si B tersenyum dan bersemangat
kembali karena sahabat nya. Contoh ini adalah bentuk energi dari luar yang kita
sebut extrofet.
2. Informasi.
Seseorang
mendapatkan informasi melalui melalui dengan dua cara yaitu mudah mendapatkan
informasi melalui indra penglihatan atau yang kita sebut dengan sensing. Namun ada
juga beberapa orang yang mudah mendapatkan informasi melalui perasaan yaang disebut
intuiting.
Contoh :
si A diceritakan teman nya mengenai objek wisata gunung bromo itu indah sekali.
Namun si A ini tidak bisa langsung merasakan apa yang diceritakan temannya ini.
Ketika temanya memperlihatkan foto-foto gunung bromo ke dia. Si A langsung bisa
mendapatkan informasi indah nya gunung bromo tersebut melalui gambar tersebut. Ini
yang disebut dengan sensing.
Contoh :
beda dengan si A, si B mendapatkan informasi bahwa teman nya sedang dirawat
dirumah sakit sehingga si B langsung merasa sedih. Ini disebut dengan intuiting
yaitu mengolah informasi yang didapat cendrung menggunakan perasaan.
3. DM = memutuskan
Ada dua
jenis sifat manusia dalam memutuskan suatu masalah.
Ø Thinking, yaitu
seseorang yang memutuskan masalah cendrung dengan cara lebih berfikir dan
tersrtuktur. Sehingga orang seperti ini lebih cocok dengan pekerjaan manajemen
karena memiliki pemikiran yang terstruktur dalam memutuskan suatu masalah.
Ø Feeling, seseorang
yang sering plin-plan dan arus emosi nya sering berubah dan sering mengikuti
perkataan hatinya ketimbang logika (thinking) maka orang seperti ini lebih
cendrung dalam hal feeling dan pasti akan memutuskan sesuatu berdasarkan
pertimbangan feeling bukan logika.
4. Work style
Workstyle adalah
cara seseorang dalam melakukan pekerjaannya sehari hari dimana terdapat unsur
jadging dan perceiving.
1. Judging
Seorang judging tidak suka dengan kejutan. Pola sikap yang ditunjukkan
teratur. Ia senang dengan keputusan yang pasti. Dalam melakukan tindakan, ia
terencana dengan jelas, serta cenderung menyukai kategori-kategori dan
batasan-batasan yang tegas. Untuk mengatur kegiatannya, ia terkadang memiliki
catatan atau jadwal kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya. Seorang
judging juga terkesan kurang luwes, tetapi berorientasi kepada aturan dan hasil
saat mengerjakan sesuatu. Mereka memiliki prinsip “bersakit-sakit dahulu,
bersenang-senang kemudian”. Jika diberikan tugas, ia selesaikan dengan rapi dan
sistematis. Baginya, tugas yang diberikan adalah tanggung jawab yang harus
diselesaikan. Namun, ia cenderung tidak bisa mengerjakan dua pekerjaan dalam
waktu yang sama. Ia baru akan mengerjakan tugas lain, jika tugas sebelumnya
sudah dikerjaikan dengan baik.
2. Perceiving
Dalam menjalani hidup, seorang perceiving menghadapi dengan terbuka, serta
menerima kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Dengan begitu, ia mudah
menyesuaikan diri, memahami orang lain, dan mudah beradaptasi dengan lingkungan
pekerjaan. Ia ceenderung luwes karna memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pada
diri yang optimis ini, prestasi adalah prioritas dalam hidupnya.Oleh karna itu,
ia berusaha untuk meraih keinginannya dalam situasi apapun. Ia dapat menerima
orang lain apa adanya. Tentang pendapat yang berbeda, baginya tak jadi
persoalan. Fleksibilitas baginya adalah peluang untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan.
Pada diri yang spontan ini, apa yang sudah di jadwalkan hanya sebagai pengingat
saja. Keteraturan baginya adalah hal yang kaku. Ia lebih memilih bebas dan
sangat menikmati pada proses yang sedang ia kerjakan. Baginya, keputusan yang
sudah diambil atau ditetapkan bisa ditarik kembali dan diubah. Tidak heran jika
dari sisi penampilan,ia kurang rapi dan tidak terorganisasi. Hal ini kerna
lebih tertarik dengan penyesuaian perubahan terhadap situasi. Jika pekerjaan
yang ia tangani kurang menyenangkan, ia lebih memilih meninggalkan pekerjaan
tersebut sehingga terkesan kurang tanggung jawab.Baginya, kepuasan hanya tampak
diawal, setelah itu pindah ke pekerjaan lain.
nahh semoga informasi diatas dapat bermanfaat bagi kita semua dan betapa
penting nya belajar ilmu psikologi untuk mengetahui prilaku dan sikap-sikap
manusia. thank you so much guyss atas waktunya membaca blog ini. see youu!